Kejadiannya tahun 2348 SM. Menurut perhitungan kasarnya, sekitar 100 thn sebelum itu, Nuh menerima perintah Tuhan tentang cara ia dan keluarganya selamat dari air bah tersebut. Allah menyuruh Nuh membangun kapal yg sangat besar, sebuah bahtera. Dan perintah-Nya cukup terperinci. “Bahtera itu 300 hasta panjangnya, 50 hasta lebarnya, 30 hasta tingginya.” Hasta adalah sepanjang lengan manusia dari siku ke ujung jari, 45 cm. Jika dimensi bahtera itu benar, berarti ini adalah kapal kayu terbesar dalam sejarah dunia, keajaiban asli buatan manusia.. Dalam cerita, Nuh hanya dapat melihat air begitu badai mereda. Nabi Nuh mengirim burung merpati untuk memantau bumi, hingga 3 kali. Di kali ketiga, burung merpati itu tak kembali, jadi Nuh tahu kini bumi sudah aman untuk dihuni. Itu berarti Nabi Nuh keluar dari bahtera tiba di negeri yang belum pernah dilihatnya, jauh di sebuah pegunungan di suatu tempat. Tapi masalahnya, itu gunung yang mana? Bahtera (kapal) Nuh telah lama menjadi kontroversi di dunia arkeologi. Sejarah mencatat bahwa Nuh diperintahkan Tuhan untuk membuat sebuah bahtera karena Tuhan berniat menurunkan hujan maha lebat ke bumi. Alkitab mengisahkan bahwa Nuh mentaati perintah tersebut dan tepat pada waktu yang telah ditentukan Tuhan, maka turunlah hujan yang sangat lebat ke muka bumi dan menenggelamkan semua makhluk hidup yang ada. Nuh beserta keluarganya dan binatang-binatang yang diselamatkannya kemudian mengapung bersama bahtera tersebut. Alkitab kemudian menceritakan bahwa bahtera tersebut kandas di puncak gunung Ararat.Kisah yang bersumber dari Alkitab ini kemudian menjadi bahan perbincangan yang hangat di kalangan sejarawan dan arkeolog.
Kamis, 21 Mei 2009
BAHTERA NABI NUH AKHIRNYA DI TEMUKAN DI TURKI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar